Labels

Minggu, 24 November 2013

Huruf Jepang (Hiragana & Katakana)



Tidak seperti negara kita yang mempunyai huruf konsonan dan huruf vokal secara terpisah (a, b, c, dst), dalam huruf Jepang hampir seluruhnya adalah huruf konsonan diikuti huruf vokal (ba, ke, chi, dll), yang keduanya merupakan kesatuan dan tidak dapat dipisah. Huruf Jepang sendiri memiliki urutan khusus dalam penulisannya (stroke order).

Huruf Jepang terbagi menjadi hiragana, katakana, kanji, dan romaji.
  • Hiragana, adalah huruf yang digunakan untuk menuliskan hal-hal yang berasal dari Jepang. Misalnya seperti nama orang (Jepang), buah-buahan (yang berasal dari Jepang), dll.
  • Katakana, adalah huruf yang digunakan untuk menuliskan hal-hal yang berasal dari luar Jepang. Misalnya nama orang (bukan nama Jepang), nama negara/daerah (di luar Jepang), dll.
  • Kanji, adalah penulisan singkat dari hiragana. Satu huruf kanji biasanya mempunyai lebih dari satu cara baca, dan masing-masing terbagi menjadi cara baca Jepang (kunyomi) dan cara baca Cina (onyomi). Contoh: 日本(にほん)
  • Romaji, sebenarnya romaji bukanlah huruf Jepang, melainkan hanya penulisan huruf latin dari huruf-huruf Jepang. Contoh: たかい (hiragana), takai (romaji)

Penjelasan di atas hanyalah penjelasan secara garis besar dari jenis-jenis huruf Jepang tersebut, agar  yang belum mengetahui bisa mendapat gambaran kasarnya. Bila ingin mengetahui secara lebih rinci, mungkin bisa mencari referensi lain, seperti wikipedia? :) 


Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai hiragana dan katakana.


Gojūon


HIRAGANA       KATAKANA

[a, i, u, e, o]


 
[ka, ki, ku, ke, ko]

Huruf "ki" hiragana dapat ditulis terpisah seperti di atas atau disambung seperti: き


[sa, shi, su, se, so]

Hati-hati! Bukan "si" tetapi "shi"

Huruf "sa" hiragana dapat ditulis terpisah seperti di atas atau disambung seperti: さ


[ta, chi, tsu, te, to]

Dalam huruf Jepang tidak terdapat huruf "ti" dan "tu", yang ada hanyalah huruf "chi" dan "tsu". Huruf "ti" dan "tu" bisa saja ditulis namun dalam katakana, bukan hiragana


[na, ni, nu, ne, no]


[ha, hi, fu, he, ho]

Huruf "ha" dibaca "wa" saat menjadi partikel

Dalam huruf Jepang yang ada adalah huruf "fu" bukan "hu"


[ma, mi, mu, me, mo]


[ya, yu, yo]

Tidak ada huruf "yi" dan "ye"


[ra, ri, ru, re, ro]

Huruf "ri" hiragana dapat ditulis tersambung seperti di atas atau dipisah seperti: り


[wa, wo/o, n]

Huruf "wo" hanya digunakan sebagai partikel, dan dapat juga dibaca "o"

Huruf "n" akan berubah bunyi menjadi "ng" jika berada diakhir kata atau bertemu "k", "g"; dan berubah menjadi "m" jika bertemu "b", "p", atau "m"


Hati-Hati Huruf "Kembar"!
Saat menuliskan huruf-huruf di atas, sadarkah kita bahwa beberapa huruf memiliki bentuk yang serupa? Berikut adalah beberapa huruf yang memiliki kemiripan bentuk. Perhatikan perbedaannya!

Hiragana
  お [a ; o]
い り [i ; ri]
き さ ち ら [ki ; sa ; chi ; ra]
た な [ta ; na]
ぬ め [nu ; me]
ね わ [ne ; wa]
は ほ ま [ha ; ho ; ma]
る ろ [ru ; ro]

Katakana
ウ ワ ヲ フ ラ [u ; wa ; wo ; fu ; ra]
ク ケ [ku ; ke]
シ ツ [shi ; tsu]
メ ヌ [me ; nu]
ン ソ ノ [n ; so ; no]
マ ム [ma ; mu]
セ ヒ [se ; hi]
ル レ [ru ; re]

Hiragana & Katakana
き キ [ki ; ki]
せ サ [se ; sa]
か カ [ka ; ka]
へ ヘ [he ; he]
(memang tidak ada perbedaan)
や ヤ [ya ; ya]



Dakuon & Handakuon


Siapa yang pernah mendengar kata "arigatou" (terima kasih)? Atau kata "enpitsu" (pensil)? Jika kita kembali melihat ke atas, tentu kita akan kebingungan karena tidak terdapat huruf "pi" maupun "ga". Lalu, bagaimana cara menuliskan kedua huruf tersebut?

Dakuon (tenten ["]) dan handakuon (maru [°]) adalah tanda yang digunakan untuk merubah bunyi huruf dasar Jepang menjadi bunyi baru dengan menambahkan tanda tersebut di kanan atas huruf. Namun, tidak semua huruf dapat ditambahkan tenten atau maru. Huruf-huruf yang dapat diberi tenten/maru beserta perubahan bunyinya adalah sebagai berikut.

Dakuon
  • Huruf "K" menjadi "G"
  • Huruf "S" menjadi "Z"
  • Huruf "T" menjadi "D"
  • Huruf "H" menjadi "B"
Handakuon
Hanya bisa ditambahkan pada huruf "H" dan merubah konsonan menjadi "P"


HIRAGANA

Perhatikan! huruf "ji" dan "zu" pada baris "za" (じ/ず) dan "da" (ぢ/ず) memiliki bunyi yang sama. Namun, huruf yang lebih sering dipakai adalah huruf pada baris "za", sementara huruf pada baris "da" jarang digunakan

 KATAKANA

Yōon


Variasi berikutnya adalah dengan menambahkan "y-" kecil di kanan bawah huruf. Namun, hanya dapat ditambahkan pada huruf bervokal "i" saja. Penambahan ini akan memberikan bunyi "y" diantara konsonan dan vokal. Contoh: "gi" + "ya" = "gya" 

HIRAGANA                KATAKANA
  

Perhatikan! Huruf "chi" / "ji" + "ya/yu/yo" = "cha/chu/cho" / "ja/ju/jo"


Huruf Tambahan


Seperti yang sempat disinggung di atas, beberapa huruf dan bunyi yang biasa kita dengar tidak tersedia dalam bahasa Jepang. Namun sekarang, huruf-huruf seperti "DI", "DE", "FO", dll dapat kita tulis menggunakan katakana. Huruf-huruf tersebut adalah sebagai berikut.




Sokuon dan Chouon


Selain terdapat huruf dasar beserta variasinya, dalam bahasa Jepang juga terdapat konsonan double (sokuon) dan juga vokal panjang (chouon).

Sokuon (Konsonan Double)
Pernah mendengar kata "nippon"? Bagaimana cara menulisnya? Dalam kata "nippon" terdapat konsonan double, yaitu huruf "p". Dalam bahasa Jepang, cara menuliskan huruf double tersebut adalah dengan menambahkan "tsu" kecil (っ / ッ) sebelum konsonan yang digandakan. Dengan begitu, kata "nippon" jika ditulis dalam bahasa Jepang akan menjadi にっぽん ("tsu" kecil ditambahkan sebelum huruf "p" yang digandakan). Contoh lain: みっつ (mittsu = 3 buah) ;  ジャケット (JAKETTO = jaket)

Chouon (Vokal Panjang)
"Okaasan" dan "sensei" merupakan contoh kata yang menggunakan vokal panjang. Dalam hiragana, setiap konsonan yang berakhiran a/i/u/e/o mempunyai huruf perpanjangan yang berbeda (dan beberapa sama) satu sama lain. Seperti "okaasan", setelah huruf "ka" (berakhiran -a) akan ditambahkan "a" sebagai vokal panjangnya. Sementara "sensei" (berakhiran -e), setelah huruf "se" ditambahkan "i".

Akhiran -a ditambahkan "a" [-a + あ]
Contoh: おかあさん (okaasan = ibu orang lain), おばあさん (obaasan = nenek orang lain)

Akhiran -i ditambahkan "i" [-i + い]
Contoh: ちいさい (chiisai = kecil), おにいさん (oniisan = kakak laki-laki orang lain)

Akhiran -u ditambahkan "u" [-u + う]
Contoh: きゅうしゅう (Kyuushuu), ゆうめい (yuumei = terkenal)

Akhiran -e ditambahkan "i" [-e + い]
Contoh: れいぞうこ (reizouko = kulkas), えいが (eiga = film)
Pengecualian: ねえさん (oneesan = kakak perempuan orang lain), ええ (ee = ya), dll

Akhiran -o ditambahkan "u" [-o + う]
Contoh: べんきょう (benkyou = belajar), ほっかいどう (Hokkaidou)
Pengecualian: おおきい (ookii = besar), おおさか (Oosaka), dll

Seperti itulah penggunaan vokal panjang pada hiragana. Lalu apakah penggunaan pada katakana akan sama? Apakah huruf berakhiran -i juga akan ditambahkan "i" sama seperti di atas? Jawabannya tidak. Pada katakana, apapun akhirannya, baik a/i/u/e/o, semuanya hanya akan ditambahkan oleh chōonpu () atau tanda vokal panjang. Contoh:
  • プロ (WAAPURO = word processor = mesin ketik)
  • ル (BIIRU =  beer = bir)
  • ジュス (JUUSU = juice = jus)
  • ブル (TEEBURU = table = meja)
  • ロップ (YOOROPPU = Europe = Eropa)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar